Sabtu, 13 Agustus 2011

Indonesia Milik Dunia

Saya teringat kembali perkataan guru bahasa inggris saya di ELS, dia orang Kanada, dia mengatakan bahwa "Kata Siapa Indonesia Cuma Milik orang Asli Indonesia, Indonesia adalah milik dunia". Kalo kita mendengar kalimat ini mungkin kita merasa bangga bahwa bangsa ini diakui dunia, tetapi dia mengatakan sebaliknya. Orang asing dapat mendominasi. Kalo kita tidak hati-hati maka kita akan dikuasai oleh orang asing. dan mungkin itu telah terjadi, di era keterbukaan ini.

Kondisi alam yang subur makmur mungkin telah memperdayakan kita. ada pepatah mengatakan bahwa tanah kita tanah surga, tongkat dan batu pun jadi tanaman. Bisa dibilang kalo kita kelaperan kita tinggal ambil aja tuh singkong atau kelapa, semuanya gampang didapat. Berbeda dengan orang-orang dibelahan dunia yang punya empat musim, mereka harus selalu waspada. Alam adalah musuh yang harus ditaklukan. pada saat winter mereka tidak dapat bercocok tanam, semuanya salju. tanaman-tanaman pun banyak yang mati. Jadi mereka terbiasa waspada. mereka harus bersiap diri selalu untuk bertahan hidup. Kondisi ini yang mungkin membentuk pola pikir dan budaya kerja.

Orang Korea, China atau Amerika Contohnya, mereka hidup di belahan dunia yang punya empat musim. Sumber daya alam mereka terbatas tetapi mereka bisa menguasai dunia. mereka terbiasa berfikir untuk bertahan hidup, jika mereka tidak dapat menaklukan alam maka mereka akan mati. jadi mereka selalu mempersiapkan diri. Berbeda dengan orang-orang Indonesia yang terbiasakan dimanja oleh alam. Otak kita tidak terbiasa untuk mencari hal-hal yang kreatif, tidak terbisa untuk bekerja sangat keras. Maka ketika dunia ini jadi tiada batas, habislah kita.

Secara tidak sadar kita telah dijajah, coba kita lihat produk-produk disekitar kita kebanyakan adalah produk luar negeri, dari yang terkecil seperti penjepit rambut, Bando, Kipas, korek api, gunting, gantungan kunci, kembang api, perkakas rumah tangga kebanyakan dikuasai produk china. Alat tulis kantor seperti penghapus, pensil, peraut, lem, kebanyakan dari Korea, Jepang dan China. Alat elektronik jelas sekali kebanyakan bukan produk kita Korea, Jepang dan China mendominasi. Otomotive apalagi, susah sekali untuk membuat mobil nasional. Jadi dimana posisi kita ????? yang lebih miris lagi kadang-kadang bahan bakunya dari kita, diolah sama mereka dan dijual lagi kekita dengan marjin yang jauh lebih tinggi.

Apakah kita akan terus seperti ini, jawabannya tentu saja tidak. dan Indonesia kedepan ada ditangan kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar